AntiGravity Aircraft
Ada
dua macam kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam sejarah
hidupnya di dunia kini yaitu : yang memakai tenaga menolak untuk maju
seperti hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara: Yang lainnya memakai
tenaga lenting atau centrifugal seperti pesawat piring terbang. Kedua
macam kendaraan ini oleh ayat 43/12 disebutkan dengan benda terapung dan
ternak. Yang dimaksud dengan ternak ialah kuda, unta, keledai, dan
sebagainya. Dan benda terapung ialah segala macam kendaraan yang
diwujudkan oleh teknologi manusia termasuk dalamnya piring terbang.
Khusus
mengenai piring terbang, oleh ayat 16/8 disebut kendaraan yang tidak
diketahui manusia dalam waktu ribuan tahun, dan oleh ayat 43/12 disebut
setiapnya berpasangan yaitu bagian positif dan bagian negatif dari
piring terbang itu. Karena ayat 43/12 ini membicarakan
kendaraan maka tentunya istilah “berpasangan” itu adalah kendaraan juga
dan kendaraan itu tidak lain daripada piring terbang dengan bagian
positif dan bagian negatifnya.
16/8. Dan
kuda dan bigal dan keledai itu adalah untuk kamu kendarai dan selaku
perhiasan dan DIA menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.
Ayat
16/8 ini menerangkan soal kendaraan yang biasanya dipakai oleh manusia,
tentunya hal yang belum diketahui itu adalah kendaraan juga. Kalau kuda
dan keledai adalah kendaraan berupa tenaga pembawa dan penarik maka
keadaannya sama dengan mobil dan kapal terbang selaku pembawa dan
penarik.
Baik
kuda dan keledai maupun mobil dan kapal terbang sama memakai tenaga
tolak ke belakang untuk maju ke muka, dari itulah kedua macam kendaraan
itu sama pada prinsipnya. Jadi apakah kendaraan yang belum diketahui
manusia sebagai tersebut pada ayat 16/8 itu ? Hal ini dijawab sendiri
oleh Alquran :
43/12. Dan
DIAlah yang menciptakan setiapnya berpasangan. Dan DIA jadikan untuk
kamu yang kamu kendarai dari benda terapung (fulku) dan ternak.
43/13. Agar
kamu berada di atas punggungnya, kemudian kamu akan memikirkan nikmat
Tuhanmu ketika kamu berada di atasnya dan kamu katakan: “Maha Suci DIA
yang mengedarkan ini untuk kami dan tidaklah kami satu generasi padanya.
43/14. Dan bahwa kami adalah orang-orang kembali pada Tuhan kamu.
Kalau
orang membaca susunan Ayat Suci ini sepintas lalu maka tidaklah akan
didapatinya sesuatu yang aneh dan baru, tetapi hendaklah dia menyadari
tidak satu pun ayat Alquran itu yang percuma atau lambang-lambangan
malah semuanya berupa unsur-unsur yang berkaitan untuk terwujudnya
pengertian ilmiah. Dengan memahami susunan Ayat Suci di atas ini maka
“benda terapung” yang tercantum padanya adalah kendaraan yang belum
diketahui tersebut pada ayat 16/8. Susunan Ayat Suci itu biarlah kila
analisakan di belakang, kini marilah kita masuki persoalan yang nantinya
jadi bahan dalam penganalisaan itu.
Alquran
sering sekali menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda
angkasa. Dia berupa dorongan bagi setiap orang agar memperhatikan kenapa
Bumi ini berputar di sumbunya, kenapa planet ini bersama planet lain
beredar keliling Surya yang juga berputar di sumbunya. Semua globe itu
tidak bertiang sebagai kelihatan, tidak bertali dan tiada tempat
bergantung. Semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya
Rahasialah yang menyebabkan setiap globe itu berbentuk bulat. Rahasialah
yang memutar planet itu di sumbunya sembari membawanya berkeliling
Surya: Sungguh Rahasia itu adalah wujud penting dan sesuatu yang harus
diselidiki secara lebih mendalam oleh para teknolog. Dengan mengetahui
keadaan Rahasia setiap planet itulah maka dulunya Nabi Ibrahim dapat
mengalahkan satu kerajaan besar yang memusuhinya.
Bumi
yang beratnya sekira 600 trillion ton tidak jatuh pada Surya karena
daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak
terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya
(gravity) pada Surya sebagai pusat orbit. Daya lanting Bumi dan daya
jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai
kini Bumi yang kita diami senantiasa berputar dan beredar keliling
Surya. Kini kita misalkan saja: bagaimana kalau daya lantingnya dipakai
sedangkan daya jatuhnya ditiadakan? Waktu itu praktis Bumi ini akan
melayang jauh meninggalkan Surya. Jadi tenaga centrifugal demikian dapat
dipakai untuk terbang jauh jika tenaga gravity dihilangkan. Akhirnya
kita terbentur kepada: bagaimana cara menghilangkan daya jatuh itu?
Suatu
cara ialah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal. Bila
putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan
semakin kecillah daya gravity, akhirnya daya jatuh ini akan hilang sama
sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh
tarikan Bumi. Tentu orang akan heran: bagaimana pula pesawat dapat
berputar terus tanpa tumpuan? Dari itulah kita namakan pesawat itu
dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring dempet yang di tengahnya tempat penompang :
-
Bagian Atas, kita namakan Positif berputar ke kanan, semakin ke pinggir massanya lebih tebal dan berat.
-
Bagian Bawah, kita namakan Negatif, berputar ke kiri, semakin ke pinggir massanya lebih tebal dan berat.
-
Bagian Tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar Positif dan Negatif sekaligus.
Praktis
pesawat akan terangkat ditambah dengan ledakan seperlunya untuk tenaga
pembelok dan untuk penambahan kecepatan sewaktu berada di angkasa tanpa
bobot. Walau bagaimanapun konstruksi pesawat itu nantinya, kita serahkan
kepada para sarjana, tetapi kita yakin nantinya akan terwujud sebagai
pesawat kebal peluru dan tak memerlukan landasan tertentu karena dia
dapat berdiri diam di angkasa dan yang lebih hebat lagi ialah bahwa pesawat itu tentunya water proof yang kalau perlu dia dapat langsung masuk lautan dan keluar lagi menurut semaunya.
***
(Sumber: email teman & berbagai sumber lain)
0 comments:
Post a Comment